"Akan tiba masanya kamu akan diserbu oleh bangsa-bangsa lain (musuh-musuh kamu), sebagaimana orang-orang lapar mengadap hidangan di dalam jamuan”. Sahabat bertanya, “Apakah semua itu berlaku disebabkan oleh jumlah kami yang sedikit?”. Rasulullah S.A.W menjawab, “Tidak, bahkan ketika itu jumlah kamu amat ramai, tetapi ramainya kamu tidak lebih dari seumpama buih-buih di laut. Allah akan mencabut dari hati musuh-musuh kamu rasa gerun mereka terhadap dirimu, dan dimasukkan ke hatimu penyakit AL-WAHAN”. Seorang sahabat bertanya, “Ya Rasulullah, apakah al-wahan itu? “Jawab Rasulullah SAW, „Penyakit wahan itu adalah kecintaan yang amat sangat kepada dunia dan takut akan kematian. ”
Hadis riwayat Abu Daud
Apa yang dimaksudkan dengan dunia?
Firman-Nya,
"Ketahuilah, bahwa sesungguhnya kehidupan dunia itu hanyalah permainan, senda gurau, perhiasan, bermegah-megah antara kamu, berlumba-lumba banyak harta dan anak. Ibarat hujan ( yang menumbuhkan tumbuh-tumbuhan) yang tumbuhnya mengkagumkan para petani. Kemudian tumbuh-tumbuhan itu menjadi kering dan kamu lihat kuning warnanya, kemudian hancur. Dan di akhirat, azab yang keras, keampunan dari Allah dan keredhaanNya. Dan kehidupan dunia itu adalah kesenangan bagi orang-orang yang terpedaya."
(Surah Al-Hadiid [57]:20)
Dunia adalah segala sesuatu yang membuat kita lalai kepada Allah. Misalnya, solat dan sedekah tetap dikatakan urusan dunia jika niatnya ingin dipuji makhluk hingga hati lalai terhadap Allah.Sebaliknya, orang yang sibuk bekerja siang malam mencari wang untuk diagihkan kepada yang memerlukan atau untuk kesejahteraan umat (bukan untuk kepentingan peribadi) walaupun aktivitinya nampak seolah-olah duniawi, namun itu bukanlah termasuk dalam golongan cinta dunia.
Ertinya, segala sesuatu yang membuat kita taat kepada Allah, maka hal itu bukanlah urusan dunia.
Apa pula yang dimaksudkan dengan cinta?
Menurut hadis Nabi, orang yang sedang jatuh cinta cenderung selalu mengingat dan menyebut orang yang dicintainya (man ahabba syai’an katsura dzikruhu), kata Nabi, orang juga bisa dipermain oleh cintanya
(man ahabba syai’an fa huwa `abduhu). Kata Nabi juga, ciri dari cinta sejati ada tiga :
(1) lebih suka berbicara dengan yang dicintai dibanding dengan yang lain,
(2) lebih suka berkumpul dengan yang dicintai dibanding dengan yang lain,
(3) lebih suka mengikuti kemahuan yang dicintai dibanding kemahuan orang lain/diri sendiri.
Bagi orang yang telah jatuh cinta kepada Allah swt, maka ia lebih suka berbicara dengan Allah swt, dengan membaca firman Nya, lebih suka bercengkerama dengan Allah swt dalam i`tikaf, dan lebih suka mengikuti
perintah Allah swt daripada perintah yang lain.
Apakah tanda-tanda seseorang itu sudah cinta dunia?
Mari kita lihat contoh-contohnya:
(1) Bila tiba waktu sembahyang, seseorang itu dengan sengaja melewat-lewatkan sembahyang kerana lebih mengutamakan kerjanya.
(2) Orang yang suka pada jawatan malah berebut-rebut untuk menjadi pemimpin.
(3) Orang yang kaya tetapi bakhil untuk mendermakan hartanya untuk tujuan kebaikan.
(4) Orang yang suka membazir pada barang-barang yang tidak perlu.
(5) Membuat kerja dengan mengharapkan pujian dan sanjungan orang.
(6) Membiarkan jiran-jiran dalam serba kekurangan padahal diri dan keluarga hidup dalam bermewah-mewahan.
(7) Sangat cinta pada diri sehingga mudah merajuk dan sakit hati bila dirinya ditegur dan dimarahi atas kesilapan yang dilakukannya.
Moga-moga kita terhindar daripada cinta dunia dan menjadi orang yang mencintai Allah.
Jika orang sudah cinta dunia, maka akan datang berbagai penyakit hati. Ada yang menjadi sombong, dengki, serakah atau lelah memikirkan yang tak ada. Makin cinta pada dunia, makin tamak haloba manusia jadinya. Bahkan, boleh membuatkan manusia menjadi kejam untuk mendapatkan dunia yang diinginkannya. Pikirannya selalu dunia, siang malam mengejar dunia untuk kepentingan dirinya.
Ciri lainnya adalah takut kehilangan. Seperti orang yang bersandar ke kerusi, maka akan takut sandarannya diambil. Orang yang bersandar ke pangkat atau kedudukan, maka ia akan takut pangkat atau kedudukannya diambil. Oleh sebab itu, pencinta dunia itu tidak pernah merasa bahagia.
Rasulullah s.a.w yang mulia, walau dunia mudah baginya, tetapi semua itu tidak pernah sampai mencuri hatinya. Misalnya, saat pakaian dan kuda terbaiknya ada yang meminta, beliau memberikannya dengan ringan. Beliau juga pernah menyedekahkan satu lembah kambing. Inilah yang membuat baginda tak pernah terpikir untuk berbuat aniaya.
Semua yang ada di langit dan di bumi pinjaman dari Allah semata. Kita tidak mempunyai apa-apa. Hidup di dunia hanya persinggahan sementara saja.
Bagi mengelakkan kita tergolong dalam orang-orang yang cinta pada dunia, kite perlu menjaga hubungan cinta kita dengan Allah, dengan cara:
1) Solat fardhu di awal waktu
2) Bersihkan hati daripada sifat2 mazmumah
3) Qiayamulail iaitu menunaikan solat Tahajud,solat Taubat, solat Hajat, solat Witir dan solat Istikharah(setiap malam atau setiap minggu)
4) Berpuasa sunat Isnin dan Khamis
5) Mengamalkan solat Dhuha setiap hari
6) Memperbanyakkan selawat ke atas Rasulullah SAW setiap hari(jumlah yang disyorkan 1,000 kali sehari)
7) Makan makanan yang halal dan jauh daripada syubhah
Wallahu a'lam.
----
Tulisan Fadhilah :)
1 coretan:
jazakillah fdhilah for the sharing..
Post a Comment