30 Jan 2010
Surah al Baqarah 130 - 137
24 Jan 2010
33 FAKTOR YANG MEMBUAHKAN KEKHUSYU'AN DALAM SHALAT
PERTAMA : Bersungguh-sungguhuntuk mendapatkan kekhusyu'an |
dan apa yang menguatkannya: |
1. |
Bersiap diri untuk menunaikanshalat, |
diantaranya dengan |
menjawab adzan dan berdoa setelah adzan dengan doa yang ada |
tuntunannya, selain itu berdoaantara saat adzan dan iqamah, |
berwudhu dengan baik, membaca basmalah sebelum berwudhu, |
berdzikir dan berdoa setelahwudhu, bersiwak, mengenakan |
pakaian yang bersih, bersegeramenuju masjid dan berjalan |
dengan tenang lalu menunggushalat, juga merapatkan dan |
menyusun barisan shaf. |
2. |
Thuma'ninah dalam shalat |
. Nabi bersikap thuma'ninah |
sehingga setiap tulang (beliau) kembali ke asalnya. |
3. |
Mengingat mati ketika shalat |
. Nabi bersabda: "Ingatlah |
kematian dalam shalatmu, karenaseseorang jika mengingat |
mati dalam shalatnya tentu akanmemperbaiki shalatnya. |
Shalatlah seperti shalatnyaseseorang yang merasa tidak akan |
shalat lagi" |
4. |
Merenungkan ayat atau dzikiryang diucapkan dalam shalat. |
Ini tidak akan mungkin melainkandengan mengetahui makna |
|
meneteskan air mata dan sentuhan dalam jiwa. Allah berfirman: |
"Dan orang-orang yang apabiladiberi peringatan dengan ayat-ayat |
Rabb mereka, mereka tidaklahmenghadapinya sebagai orang-orang |
yang tuli dan buta" (Q.S Al-Furqan 73) |
* Diantara hal memudahkantadabbur ayat, bertasbih ketika |
melewati ayat-ayat tasbih, dan berta'awwudz ketika melewati ayat- |
ayat yang memerintahkan untuk berlindung pada Allah. |
* Membaca amin setelah Al-Fatihah. Dengan membacanyaakan |
mendatangkan pahala yang besar.Rasulullah bersabda: "Jika |
Imam mengucapkan amin, makaucapkanlah amin, karena siapa |
yang ucapan aminnya bersamaandengan aminnya para malaikat, |
akan diampuni dosanya yang telah lalu" (H.R Bukhari). |
* Apabila imam mengucapkan'Sami'Allahuliman hamidah', maka |
makmum mengucapkan:'Rabbanaa wa lakal hamdu' .Ucapan |
tersebut juga berpahala besar. |
5. Membaca seayat demi seayat |
, karena dengan begitu akan lebih |
memberi pemahaman, tadabbur dan sesuai dengan contoh nabi |
. Beliau membaca ayat dengan jelas perhurufnya. |
6. Membaca dengan tartil danmembaguskan bacaan |
. Allah |
berfirman: |
"Dan bacalah al-Qur'an itu denganperlahan-lahan" (Q.S Al- |
Muzzammil 4) |
Dan sabda nabi : "Hiasilah Al-Qur'an dengan suara kalian, karena |
suara yang indah itu menambah kebagusan Al-Qur'an" (H.R Hakim) |
|
.7. Merasakan bahwa Allahmenjawabnya ketika shalat |
Nabi bersabda: Allah 'Azza wa Jalla berfirman : Aku bagi shalat untuk- |
Ku dan hamba-Ku menjadi duabagian, bagi hamba-Ku apa yang |
dia pinta. Jika dia mengucapkan:Alhamdulillahirabbil 'Aalamiin |
maka Allah berfirman: "Hamba-Kumemuji-Ku". Jika dia |
mengucapkan: "Ar RahmaanirRahiim, maka Allah berfirman: |
"Hamba-Ku menyanjung-Ku" danjika ia mengucapkan: Maaliki |
yaumid diin, maka Allahmenjawab: "Hamba-Kumengagungkan- |
Ku" Jika dia mengucapkan:Iyyaakana'budu waiyyaakanasta'iin, |
maka Allah berfirman: "Ini adalahantara Aku dan hamba-Ku, dan |
bagi hamba-Ku apa yang diamohon. Jika ia mengucapkan: |
Ihdinash Shiratal MustaqiimShiraathal ladziina an'amta'alaihim |
Ghairil Maghdhuubi 'alaihimwaladz Dhaalliin, maka Allah |
berfirman: "Ini adalah untukhamba-Ku dan bagi hamba-Ku apa |
yang dia minta" |
8. Shalat menghadap danmendekat ke arah sutrah atau |
pembatas: |
* Ini akan memberikan beberapa manfaat, diantaranya: |
- Menahan pandangan dari apayang ada di belakang sutrah dan |
mencegah orang yang akan melewati dengan mendekatinya. |
- Mencegah setan agar tidak melewati atau merusak shalat. Nabi |
bersabda: "Jika salah seorang darikalian shalat menghadap ke |
sutrah, maka hendaklah ia dekatdengannya, agar setan tidak |
memotong shalatnya" (H.R Abu Dawud) |
|
. |
Nabi jika shalat, beliau letakkan tangan kanannya di atas tangan |
kirinya. Keduanya beliau letakkan di atas dada". Hikmahnya sikap |
seperti ini adalah menunjukkansikap orang yang meminta nan |
hina. Selain itu, terjauh dari sikapbermain-main dan lebih dekat |
pada kekhusyu'an. |
10. Memandang ke tempat sujud |
. 'Aisyah r.a meriwayatkan |
bahwa jika Rasulullah shalat, beliau menundukan kepalanya dan |
mengarahkan pandangannya ketanah. Adapun ketika tasyahud |
beliau memandang ke jari yangmemberi isyarat dan beliau |
menggerakkannya. Hal ini diriwayatkan dari nabi |
11. Menggerakkan jari telunjuk |
. Nabi bersabda: "Hal itu adalah |
lebih berat bagi setan dari besi".Memberi isyarat dengan jari |
telunjuk mengingatkan seoranghamba akan keesaan Allah Ta'ala |
dan ikhlas dalam ibadah. Inilah yang perkara terbesar yang dibenci |
setan. Kita berlindung pada Allah dari kejahatannya. |
12. Variasi dalam membaca surat,ayat, dzikir dan doa dalam |
shalat |
. Metode ini akan memberikanberbagai macam makna dan |
kandungan dari ayat dan dzikir-dzikir bagi orang yang shalat. |
Selain itu merupakan hal dituntunkan dan lebih menyempurnakan |
kekhusyu'an. |
13. Melakukan sujud tilawahketika melewati ayat-ayat sajdah |
. |
Allah berfirman: |
"Dan mereka menyungkur atasmuka mereka sambil menangisdan |
mereka bertambah khusyu'. (Q.S Al-Israa 109) |
Dan Allah berfirman: |
|
"Apabila dibacakan ayt-ayat AllahYang Maha Pemurah kepada |
mereka, maka merekamenyungkur dengan bersujud danmenangis" |
(Q.S Maryam 58) |
Rasulullah bersabda: "Jika anak Adam membaca ayat sajdah lalu |
bersujud, maka setan menyingkirdan menangis. Ia mengatakan: |
"Aduhai, anak Adam diperintahkansujud, lalu bersujud, maka |
baginya surga, sedangkan akudiperintahkan sujud lalu aku |
membangkang, maka bagiku neraka" (H.R Muslim) |
14. Berlindung diri pada Allahdari godaan setan |
. Setan adalah |
musuh kita. Diantara bentukpermusuhannya adalah upayanya |
memberikan wis was supaya hilang kekhusyu'an orang yang shalat |
dan mengacaukan shalatnya.Setan ibarat penyamun, setiap kali |
seorang hamba mendekatkan diripada Allah, maka setan ingin |
memotong jalan tersebut. Sudahselayaknya atas seorang hamba |
untuk tegar dan sabar sertasenantiasa berdzikir dan shalatdan |
tidak merasa jemu. Karena dengankeistiqamahannya beribadah |
akan memalingkan tipu daya setan darinya. |
"Sesungguhnya tipu daya syaitanitu adalah lemah" (Q.S An-Nisaa |
76) |
15. Bercermin pada shalatnya kaum salafus sholeh. |
- Ali bin Abi Thalib r.a jikamenghadiri shalat, merasa takutdan |
wajahnya berubah. Maka beliau ditanya: "Ada apa denganmu? " |
|
yang Allah tawarkan pada langitdan bumi serta gunung-gunung, |
mereka semua menolak untuk memikulnya dan merasa keberatan, |
tetapi aku malah menerimanya". |
- Sa'id at-Tanukhi jika shalattetesan air matanya tidak terhenti |
dari kedua pipinya ke janggutnya. |
16. Mengetahui keutamaankhusyu dalam shalat |
. Diantaranya |
sabda nabi : "Seorang muslim yang menghadiri shalat fardhu lalu |
ia baguskan wudhunya, khusyudan rukuknya, melainkan itu |
sebagai kafarat atas dosa-dosasebelumnya selama ia tidak |
melakukan dosa besar. Ini adalahuntuk sepanjang masa" (H.R |
Muslim) |
17. Bersungguh |
- sungguh dalam berdoaterutama di waktu |
sujud |
. Allah berfirman: |
"Berdoalah kepada Rabbmudengan berendah diri dan suarayang |
lembut" (Q.S Al-A'raaf 55) |
Nabi kita yang mulia bersabda:"Sedekat-dekat hamba dengan |
Tuhannya yaitu ketika ia bersujud, maka perbanyaklah doa" (H.R |
Muslim) |
18. Berdzikir seusai shalat |
, ini akan membantu tetapnyaatsar |
(pengaruh) kekhusyu'an dalam jiwa dan keberkahan yang terdapat |
dalam shalat. |
|
Menghindarkan hal-hal yang bisa menghalangi kekhusyu'an |
atau menodai kesuciannya.
|
19. Menghilangkan apa yangmenyibukkan pandangan di |
tempat orang yang shalat |
. Anas r.a berkata: Qiram (tirai yang ada |
lukisannya ada juga yangmengatakan pakaian yangberwarna) |
milik 'Aisyah yang digunakanuntuk penutup/tirai di samping |
rumahnya. Maka nabi bersabdakepadanya: "Hindarkanlah ia |
dariku, karena lukisan tersebuttampak dalam shalatku" (H.R |
Bukhari) |
20. Tidak shalat dengan mengenakan pakaian yang bergambar |
atau bertuliskan atau berwarna yang dapat mengganggu orang |
yang shalat |
. 'Aisyah r.a: Nabi shalat dengan mengenakan |
pakaian yang bercorak/bergaris, maka beliau memandang pada |
coraknya. Seusai shalat beliau bersabda: "Bawalah pakaian ini ke |
Abu Jahm bin Hudzaifah, dan tukarlah dengan pakaian yang tidak |
bercorak, karena tadi shalatku terganggu karenanya" (H.R Muslim) |
21. Tidak shalat jika ada hidangan makanan yang ia sukai |
. Nabi |
bersabda: "Tidak ada shalat jikamakanan telah dihidangkan" |
(H.R Muslim) |
22. Tidak shalat dengan menahan kencing atau buang air besar |
. |
Tidak diragukan lagi, diantara halyang bertentangan dengan |
kekhusyu'an adalah orang yangshalat dengan menahan kencing |
atau berak. Karena itulahrasulullah melarang hal itu. Beliau |
bersabda: "Tidak ada shalat jikamakanan telah dihidangkan dan |
tidak pula dalam keadaan iamenahan dua hal yang buruk |
(maksudnya kencing dan buang air besar)" (H.R Muslim) |
- Sikap menahan tersebut tentu akan menghilangkan kekhusyu'an. |
Termasuk dalam hal ini adalah menahan angin/kentut . |
23. Tidak shalat dalam keadaan mengantuk. |
Dari Anas bin Malik |
r.a bahwa Rasulullah bersabda:"Jika salah seorang dari kalian |
mengantuk ketika shalat, makahendaklah ia tidur, sampai ia |
mengetahui apa yang ia ucapkan(maksudnya dalam shalat)" |
(H.R Bukhari)
|
24. Tidak shalat di belakangorang yang sedang berbicara atau |
tidur |
. Nabi melarang hal ini dengan sabdanya: "Janganlah kalian |
shalat di belakang orang yangsedang tidur atau sedang berbicara, |
karena orang yang sedang berbicara sibuk dengan pembicaraannya |
dan mengganggu orang yangshalat sedangkan orang yang sedang |
tidur, terkadang tampak anggotabadannya sehingga melalaikan |
orang yang shalat. Apabila kemungkinan di atas tidak terjadi, maka |
tidak dimakruhkan shalat dibelakang orang yang sedang tidur. |
Wallahu a'lam.
|
25. Tidak sibuk denganmeratakan kerikil |
. Imam Bukhari |
meriwayatkan dari Mu'aiqib r.a bahwa nabi bersabda pada orang |
yang meratakan tanah ketikabersujud: "Jika engkau hendak |
melakukan maka cukup sekalisaja" . Sebab larangan ini adalah |
untuk memelihara kekhusyu'andan tidak banyak bergerak dalam |
shalat. Lebih utama jika tempatsujud itu memang perlu |
dibersihkan agar membersihkannya sebelum shalat.
|
26. Tidak mengeraskan bacaan |
karena dapat mengganggu jamaah |
shalat lainnya. Rasulullahbersabda: "Ketauhilah, masing-masing |
dari kalian bermunajat padatuhannya, maka janganlahsebagian |
|
kalian mengeraskan bacaannyaatas sebagian yang lain, atau |
beliau bersabda: (dalam shalat)(H.R Abu Dawud)
|
27. Tidak menoleh ketika shalat |
. Dari Abu Dzar bahwa |
Rasulullah bersabda: "Allah 'Azzawa Jalla senantiasa ada di |
hadapan seorang hamba dalam shalatnya selama ia tidak menoleh. |
Jika ia berpaling, maka Allahberpaling darinya". Rasulullah di |
tanya tentang menoleh dalamshalat, maka beliau bersabda: "Itu |
adalah satu sambaran/curiansetan dari shalat seorang hamba" |
(H.R Bukhari)
|
28. Tidak memandang ke arah langit/ke atas |
. Terdapat larangan |
tentang hal ini dan ancaman bagipelakunya dalam sabda nabi : |
"Jika salah seorang dari kaliansedang shalat, maka jangan |
mengangkat pandangannya kelangit" (H.R Ahmad). Nabi |
melarang keras hal itu dengansabdanya: "Kalian menghentikan |
perbuatan tersebut ataupandangan kalian akan di sambar"(H.R |
Bukhari)
|
29. Tidak meludah ke arahdepannya ketika shalat |
. Karena hal |
tersebut berlawanan dengan kekhusyua'an dalam shalat dan adab |
pada Allah. Nabi bersabda: ""Jikasalah seorang dari kalian |
sedang shalat, maka janganmeludah ke depannya, karenaAllah |
ada di hadapannya ketika ia shalat" (H.R Bukhari)
|
30. Berupaya agar tidak menguapketika shalat |
. Rasulullah |
bersabda: "Jika salah seorang darikalian menguap, maka |
hendaklah ia tahan sekuatnya,karena setan bisa masuk" (H.R |
Muslim) |
|
. Dari |
Abu Hurairah bahwa Rasulullahmelarang meletakkan tangan |
pada pinggang dalam shalat.
|
32. Tidak memanjangkan pakaianhingga menyentuh tanah |
. |
Diriwayatkan bahwa Rasulullah melarang memanjangkan |
pakaian hingga menyentuh tanahdan seseorang yang menutup |
mulutnya. (H.R Abu Dawud)
|
33. Tidak menyerupai hewan |
. Nabi melarang tiga hal dalam |
shalat: |
- Duduk seperti binatang buas |
- Sujud seperti burung yang mematuk (makanannya) |
- Seseorang yang menjadikan satu tempat khusus di masjid untuk |
shalatnya, ini menyerupai onta,yang mana ia tidak merubah |
tempat berdiamnya